Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dalam dialog terbuka yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya, menyampaikan bahwa keadilan menjadi prinsip yang diusung oleh pasangan calon Anies-Muhaimin (AMIN) pada Pilpres 2024.
“Prinsip keadilan adalah prinsip utama yang hendak kami bawa, inilah yang kemudian nanti akan diterjemahkan di dalam berbagai macam kebijakan,” kata Anies secara virtual dalam “Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa”, Rabu (22/11/2023).
Ia pun menyinggung perjalanan bangsa yang berawal dari satu bangsa menjadi satu negara, kemudian menjadi satu tanah air, satu kesatuan, dan terakhir ia berharap pada 2045 Indonesia mencapai satu kemakmuran.
“PR (pekerjaan rumah) kita di situ, bagaimana seluruh wilayah ini memiliki kesetaraan kemakmuran, kesetaraan kesempatan, karena bila terjadi ketimpangan terus-menerus maka risikonya adalah menjaga persatuan itu akan sangat sulit sekali,” tutur capres yang diusung Koalisi Perubahan ini.
Ia pun mencontohkan berbagai persoalan ketimpangan, misalnya saja pada indeks pembangunan di Jawa dan Sumatera skornya pada 2013 adalah 69. Sedangkan untuk Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua baru mencapai skor 69 ketika tahun 2022.
“Artinya apa? Ketinggalannya satu dekade. Jadi ini ketimpangan bila tidak dikoreksi, ini belum masuk ke pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, masukkan satu indikator saja, ada ketimpangan yang luar biasa,” jelasnya.
Jika ketimpangan ini dibiarkan secara terus-menerus, eks Gubernur DKI Jakarta ini mengibaratkan dengan keringnya hutan dan rumput lalu kemudian terkena puntung rokok, dan langsung terbakar habis.
“Itu sebabnya kita mengusahakan ke arah sana. Kesetaraan dalam semua aspek. Perlunya kita untuk mengubah kebijakan-kebijakan dengan memasukkan unsur keadilan,” ujar Anies, menekankan.
Leave a Reply
Lihat Komentar