OpenAI Kerja Sama dengan Penerbit Majalah Besar untuk Hadirkan Konten di ChatGPT


Condé Nast dan OpenAI resmi mengumumkan kemitraan multi-tahun pada Selasa (20/8/2024). Kerja sama ini memungkinkan konten dari berbagai media ternama milik Condé Nast, seperti Vogue, Wired, dan The New Yorker, untuk ditampilkan dalam produk-produk AI milik OpenAI, termasuk ChatGPT dan prototipe mesin pencari SearchGPT.

Meskipun syarat finansial dari kesepakatan ini tidak diungkapkan, OpenAI, yang didukung oleh Microsoft dan dipimpin oleh Sam Altman, telah menandatangani kesepakatan serupa dengan sejumlah penerbit besar lainnya dalam beberapa bulan terakhir. 

Mitra-mitra tersebut termasuk majalah Time, Financial Times, pemilik Business Insider Axel Springer, Le Monde dari Prancis, dan Prisa Media dari Spanyol.

Kesepakatan ini memberikan OpenAI akses ke arsip teks besar milik penerbit-penerbit tersebut, yang sangat penting untuk melatih model bahasa besar seperti ChatGPT dan untuk mendapatkan informasi real-time.

OpenAI meluncurkan mesin pencari bertenaga AI, SearchGPT, pada bulan Juli lalu. 

Mesin pencari ini memiliki akses real-time ke informasi dari internet, sebuah langkah yang menantang dominasi Google dalam bidang tersebut. 

Kerja sama dengan penerbit majalah ini memberikan izin kepada SearchGPT untuk menampilkan informasi dan kutipan dari artikel-artikel Condé Nast dalam hasil pencariannya.

Brad Lightcap, Chief Operating Officer OpenAI, menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Condé Nast dan penerbit berita lainnya. 

“Untuk memastikan bahwa ketika AI memainkan peran yang lebih besar dalam penemuan dan penyampaian berita, keakuratan, integritas, dan penghormatan terhadap pelaporan berkualitas tetap terjaga,” ungkapnya.

Dalam email yang dilaporkan oleh New York Times, CEO Condé Nast, Roger Lynch, mengatakan bahwa kesepakatan ini akan menutupi sebagian pendapatan yang hilang dari penerbit akibat dominasi perusahaan teknologi dalam beberapa tahun terakhir.

“AI generatif dengan cepat mengubah cara audiens menemukan informasi. Sangat penting bagi kami untuk bertemu audiens di tempat mereka berada dan merangkul teknologi baru, sambil memastikan atribusi dan kompensasi yang tepat untuk penggunaan kekayaan intelektual kami,” tulis Lynch.

Namun, tidak semua perusahaan media setuju dengan pendekatan ini. The New York Times dan The Intercept bahkan menggugat OpenAI atas penggunaan artikel mereka tanpa izin. Proses hukum terkait gugatan ini masih berlangsung.