Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai Kasatgas Penyidikan Rossa Purbo Bekti tidak melanggar etik dalam proses pemeriksaan dan penyitaan sejumlah barang milik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Maka itu, tudingan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak terbukti terkait Penyidik Rossa memperlakukan tidak adil ketika memeriksa Hasto Senin (10/6), bulan lalu.
“Informasinya Dewas sudah membuat keputusan, tidak ada pelanggaran (yang dilakukan penyidik Rossa),” ujar Jubir KPK Tessa Mahardhika, kepada awak media melalui keterangannya, Rabu (31/7/2024).
Tessa menjelaskan, Rossa dan penyidik lainnya telah bekerja secara profesional dalam menangani kasus eks Caleg PDIP Harun Masiku.
Ia menegaskan sekali lagi ketika Penyidik Rossa menggeledah staf Hasto bernama Kusnadi dan menyita sejumlah barang milik Sekjen PDIP kala itu telah sesuai prosedur hukum.
“Keyakinan kami penyidik kami melakukan tindakan atau penugasan itu secara profesional dan prosedural,” ucap Tessa.
Ia pun membantah ada unsur politisasi dalam sejumlah kasus yang menyeret Politikus PDIP lainnya seperti Hasto maupun Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita.
Tessa menekan, apabila ditemukan alat bukti yang cukup berdasarkan kacamata hukum dapat ditetapkan sebagai tersangka.
“Dalam hal ini kebetulan bersamaan dengan statemen ibu Megawati, namun tidak ada hal yang disengaja. KPK tidak menargetkan partai-partai tertentu. Semua pihak seandainya diketahui melakukan pelanggaran atau tindak pidana korupsi dan KPK mendapatkan alat buktinya tentunya akan ditindaklanjuti,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung soal pemanggilan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilai janggal.
Terkait pemanggilan Hasto, dirinya justru mempermasalahkan pemeriksaan dan perlakuan tidak adil dari penyidik KPK bernama AKBP Rossa Purbo Bekti.
“Saya enggak takut waktu pak Hasto dipanggil, menurut saya tidak sesuai. Itu sama Rossa saya ngomong, kamu siapa Rossa? Jangan hanya karena kamu KPK loh. Ya, saya enggak takut,” kata Megawati dalam pidato di Mukernas Perindo yang diselenggarakan di Inews Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).
Megawati mengatakan dirinya selalu diajarkan untuk bertindak yang berperikemanusiaan dan adil. Hal tersebut merupakan ilmu yang dilakukan secara turun-temurun dari sesepuhnya.
“Mengapa kalian tidak berani untuk mengatakan kebenaran bahwa hukum sekarang itu diobrak-abrik oleh kekuasaan,” ujarnya.