Bintang tenis Serbia Novak Djokovic berharap kasus doping yang melibatkan petenis nomor satu dunia, Jannik Sinner, dapat segera diselesaikan.
Djokovic mengkritik “ketidakkonsistenan” dalam sistem antidoping tenis, menyusul keputusan Badan Antidoping Dunia (WADA) untuk mengajukan banding atas pembebasan Sinner dari tuduhan doping.
Sinner, yang gagal dalam dua tes doping pada Maret lalu, diizinkan untuk terus bermain setelah otoritas tenis menerima penjelasannya. Sinner mengklaim bahwa steroid masuk ke tubuhnya secara tidak sengaja melalui semprotan yang digunakan oleh fisioterapisnya. Namun, WADA mengajukan banding dan meminta larangan bermain hingga dua tahun.
Berbicara di konferensi pers Shanghai Masters, Djokovic menyatakan simpati terhadap Sinner dan menyoroti masalah dalam sistem antidoping.
“Sistem ini tidak berjalan dengan baik. Terlalu banyak inkonsistensi dan badan pengurus yang terlibat. Kasus ini tidak membantu olahraga kita,” ujar Djokovic, dikutip dari AFP.
Djokovic berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan cepat.
Sementara itu, Sinner, yang mengaku sulit tidur karena masalah ini, berhasil memenangkan US Open dan mencapai final China Open, di mana ia akan menghadapi Carlos Alcaraz.
Djokovic memuji Sinner atas kemampuannya bermain di level tinggi meski di tengah kontroversi. Baik Sinner maupun Alcaraz akan bertanding di Shanghai Masters, di mana Djokovic juga menjadi salah satu favorit.
Petenis Serbia ini mengincar gelar tunggal ke-100, yang menjadi motivasi tambahan baginya. Meskipun belum banyak bermain di turnamen akhir-akhir ini, Djokovic berharap dapat memanfaatkan kesegaran dan pengalaman masa lalunya. Djokovic, yang telah empat kali menjuarai Shanghai, kembali ke turnamen ini setelah absen selama lima tahun.
Beberapa waktu lalu, Badan integritas tenis internasional (ITIA) telah mengumumkan bahwa petenis nomor satu dunia Jannik Sinner dibebaskan dari segala tuduhan doping kendati pernah dua kali dinyatakan positif menggunakan zat terlarang pada awal musim.
Menurut ITIA, Sinner memberikan sampel dalam kompetisi di Indian Wells Masters pada 10 Maret 2024 yang mengandung metabolit clostebol pada tingkat rendah.
Clostebol adalah steroid anabolik yang dilarang penggunaannya oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Sampel selanjutnya, yang dilakukan delapan hari kemudian di luar kompetisi, juga dinyatakan positif memiliki kadar metabolit yang sama yang rendah.