Ditanya Rumor Politik Uang Perangkat Desa, Begini Respons PDIP

Yasonna Pastikan Tidak Akan Beri Bantuan Hukum ke Wamennya

Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly mulanya masih mau memberi tanggapan terkait dugaan adanya politik uang yang ditawarkan kepada para perangkat desa untuk mendukung pasangan calon tertentu di Pilpres 2024.

Yasonna pun mendukung para penyelenggara pemilu untuk mengusut lebih lanjut terkait dugaan bahwa aparat desa mendapatkan iming-iming uang dari salah satu pasangan calon. Nanti kita lihat saja dulu bagaimana tanggapannya (asosiasi perangkat desa), saya belum tahu,” jelasnya di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Tapi respons berubah ketika disinggung kabar yang menyebut bahwa pasangan calon yang memberi iming-iming uang adalah kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Yasonna langsung enggan menjawab lebih lanjut dan memilih mengakhiri pembicaraan. “Enggak, enggak tahu saya, enggak ada,” tuturnya.

Diberitaka sebelumnya, Koordinator Nasional Desa Bersatu, Muhammad Asri Anas dalam acara silaturahmi nasional perangkat desa di Indonesia Arena, GBK, Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2023), mengatakan jelang tahun politik para perangkat desa kerap jadi sasaran empuk didekati para kontestan pemilu. Tujuannya untuk membantu pemenangan di wilayah masing-masing.

Bahkan dia mengungkapkan, ada salah satu pasangan calon yang memberikan uang kepada perangkat desa untuk meminta dukungan. Menurutnya, ada salah satu calon presiden yang memberi tawaran uang  transportasi Rp 1 juta kepada perangkat desa dalam sekali pertemuan demi mendapatkan dukungan. Perangkat desa, lanjut dia, juga diminta membuat video dukungan.

“Bahkan mohon maaf, ada capres yang mau membiayai fasilitasi kepala desa, transportasi Rp1 juta tiap satu pertemuan kalau teman-teman butuh video ada juga video. Di mana pendamping desa itu wajib, membuat video dukungan ke capres dan partai tentunya, pendamping sama. Kami tidak mau seperti dilakukan,” ujarnya.

Dia tak merinci capres mana yang dimaksud. Namun dia memastikan perangkat desa menolak permintaan dukungan dari capres tersebut. Kabar lain yang beredar, menyebut pihak PDIP partai pengusung Ganjar Pranowo diduga adalah pihak yang mengiming-imingi uang transport tersebut.

Sumber: Inilah.com